Karya Ilmiah

 Seorang guru yang pernah mengenyam pendidikan tinggi pasti pernah belajar keterampilan menulis (writing skills). Berarti mereka telah mengenal berbagai teori dalam istilah menulis karya tulis atau wajar dengan disebut menulis karya ilmiah. Ada pula yang menyebutnya dengan karang mengarang, karena dari sinilah akan terlihat keaktifan guru dalam menulis sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Dengan persepsi demikian pastilah kita sebagai seorang guru mengenal betul arti permasalahan dalam memulai mengarang. seperti memlilih topik karangan, merumuskan masalah, menyusun latar belakang karangan, menyusun kajian pustaka, membahas permasalahan dan seterusnya.
Namun tidak selalu demikian, Hasil penelitian Sadtono (1976) menyebutkan kemampuan guru dalam bebagai kemampuan menulis kurang memadai. Kenyataan ini semakin kuat mencari solusi bagaimana penerapan penulisan karya tulis ini bisa lebih baik. Dengan demikian kita sebagai seorang guru dapat terbebas dari ketidakmampuan menulis dan ketidakmampuan berseminar, karena sejatinya menulis makalah seminar atau jenis tulisan ilmiah lain tidaklah sukar.
Menulis merupakan keterampilan meskipun tidak dipersamakan dengan keterampilan berenang atau tukang kayu, keterampilan menulis encakup dua aspek yaitu keterampilan ragawi dan keterampilan pemahaman (comprehension skills) atau keterampilan kognitif.
Adapun kelemahan-kelemahan atau dugaan sementara seseorang dalam menulis adalah:
a. Belum menguasainya kemampuan memilih masalah yang layak untuk ditulis
b. Belum menguasainya kemampuan membatasi masalah yang akan ditulis
c. Belum menguasainya kemampuan mengembangkan masalah yang terurai
d. Kesulitan menemukan bacaan atau referensi yang relevan dengan masalah yang akan ditulis
e. Belum terbiasa mengungkapkan gagasan secara sistematis mempergunakan bahasa yang ditulis
Menulis makalah pada dasarnya memliki dua pola yaitu makalah berpola deskriptif dan berpola argumentatif, dari kedua pola itu ternyata tidak mudah memisahkan karena yang berpola deskriptif ternyata di dalamnya ternyata juga terdapat pola argumentatifnya dan kebalikannya.