Kamis, 31 Maret 2011

Bahasa Sebagai Objek Linguistik

Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Linguistik (IPA: /liŋ'gwistika/) adalah ilmu bahasa. Tergantung sudut pandang, pendekatan seorang peneliti, maka ilmu linguistika seringkali digolongkan pada ilmu kognitif, psikologi dan antropologi.
Bahasa sebagai objek linguistik dapat kita dekati melalui berbagai macam/pendekatan itu akhirnya diketahui mengenai hakikat dari suatu bahasa diantaranya adalah:
1. Bahasa itu Sistematik
Sistematik berarti mempunyai atau diatur oleh sistem yaitu, berupa kaidah atau nama dan pola saja. Kaidah yang dimaksud adalah meliputi kaidah fonologis, morfologis, maupun kaidah sintaksis. Ada pula bahasa mempunyai kaidah yang dapat didekati/didiskrpsikan melalui dua sistem karena pada hakikatnya bahasa tersebut atau suatu bahasa terbentuk oleh adanya dua sistem, yaitu sistem bunyi dan sistem makna. Setiap bahasa pasti memiliki bunyi -bunyi tertentu yang nanti membentuk sistem bunyi tertentu, satu bunyi yang digabungkan dengan bunyi lain akan membentuk sebuah kata sebagai simbol dari suatu rujukan atau referen. Setiap kata yang berhubungan dengan makna akan dimunculkan dalam bentuk suatu kata. Dalam penerapannya suatu kata ada kalanya akan bersinonim dengan kata yang lain, berantonim dengan kata yang lain, dan kadang beroposisi dengan kata yang lain.
2. Bahasa Mana Suka
Bahasa mana suka hubungan antara kata dengan acuan bersifat mana suka, satu referen tertentu bisa    muncul dengan berbagai bentuk kata itulah bukti adanya kesewenag-wenangan kedua-duanya.
3. Bahasa Itu Ucapan
Bahasa sebagai media yang terpenting adalah bunyi-bunyi bahasa, dengan buni-bunyi bahasa dapat berkomunikasi melalui lisan kata, bahasa lisan tersebut oleh pakar linguis dinyatakan sebagai data primer/data yang utama dalam penelitian bahasa karena hakikat bahasa yang sifatnya adalah ucapan atau bahasa lisan. Bahasa lisan merupakan data sekunder sebagai sarana untuk mengabadikan bahasa lisan.
4. Bahasa Simbol
Simbol dibedakan dengan lambang atau kadang-kadang disamakan dengan tanda, simbol memiliki hubungan langsung dengan yang disimbolkan sebagai tanda atau lambang memiliki hubungan tidak langsung dengan yang dilambangkannya. Bahasa sebagi suatu simbol maksudnya bahwa bahasa tersebut mampu mengacu kepada suatu objek, peristiwa, berbagai keadaan dan juga berbagai proses.
5. Bahasa Mengacu Pada Dirinya Sendiri
Untuk menganalisi suatu bahasa sering sekali digunakan dengan bahasa yang bersangkutan, misalnya menganalisis stuktur bahasa Indonesia menggunakan media bahasa Indonesia demikian indah yang dimaksud dengan bahasa mengacu pada dirinya sendiri.
6. Bahasa itu Manusiawi
Bahwa hanyalah manusia yang berbahasa, mahluk lainnya tidak memiliki bahasa yang sistematis seperti pada bahasa manusia.
7. Bahasa Komunikasi
Bahasa sebagai komunikasi maksudnya bahwa hakikat bahasa adalah komunikasi, fungsi terpenting dari bahasa adalah alat komunikasi dan interkasi tanpa adanya bahasa manusia tidak akan mungkin untuk berkomunikasi dalam pengertian mengerti dan berbicara, mendengar dan membahas tindakan.
8. Bahasa Bersifat Sempurna
Bahasa dalam komunikasi sering terjadi ketika kita menggunakan bahasa dalam wujud yang tidak sempurna atau tidak lengkap karena adanya unsur-unsur bahasa yang tidak ditempelkan atau disembunyikan. Namun demikian komunikasi tetap berjalan lancar dan antar partisipan saling memahami apa yang dimaksudkan. Hal yang demikian itu terjadi karena hakikat dari bahasa yang bersifat sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar