Jumat, 18 Maret 2011

Belajar Bersama Asyik

Gaya belajar anak memang berbeda, kita harus mengamati terlebih dahulu sikap anak dalam memahami dirinya dalam belajar. Terkadang kemampuan mereka tidak didukung oleh fasilitas ataupun orangtua yang ingin menemaninya dalam belajar. Ketika anak yang sedang minat sekali dalam belajar maka segera mungkin menuruti kehendak mereka untuk bisa belajar.
Ada  yang gaya belajar mereka secara konsep dengan memegang buku dan membacanya, ada yang gaya belajar anak dengan metode menghafal, ada pula dengan bantuan musik entah itu dengan mendengarkan radio, menyetel televisi, mendengarkan lagu. Untuk kita sebagai orangtua hendaknya bisa mengatasi dan memenuhi permintaan belajar mereka. Belajar bersama sebagai alternatif kita untuk mengajak anak bisa bermain sambil belajar. Bagi mereka ada yang asyik ketika belajar bersma ketimbang belajar sendirian, ada hal yang berbeda secara jumlah mereka terbilang banyak dan ketika belajar ada beberapa ide dan jawaban kemudian rasa saling membantu akan terwujud.
Bagi anak yang bersifat pasif nantinya lama kelamaan akan bisa berupaya mengikuti gaya belajar anak-anak lain yang bersifat aktif. Sesekali akan terjadi guyonan, bercanda, tetapi tetap serius dalam hal belajar.
Belajar Asyik????
Yah pasti bisa donk! Udah jadi kebutuhan bagi semua orang (bukan hanya pelajar aja!). Tapi, apa kalian tahu, kalau tipe cara belajar masing-masing orang itu berbeda-beda. Dari buku yang pernah saya baca, bahwa tiap orang memiliki karakter berbeda dari proses belajar. Jadi, coba simak dulu tipe belajar orang menurut DePorter dan Hernacki adalah:
  1. Karakteristik perilau cara belajar auditorial. Ini ditandai ciri-ciri perilaku: belajarya mesti di tempat yang tenang sebab ia mudah terganggu oleh keributan, lebih senang mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada apa yang dilihat, jika membaca lebih senang membaca denagn suarea keras, berbicara fasih, berdiskusi dan menjelaskan sedetail-detailnya dan panjang deh.
  2. Karakteristik cara belajar kinestetik, ditandai ciri-ciri perilaku: kalau lagi ngobrol maunya dekat-dekat, belajar sambil praktek langsung atau memahami dan mengingat sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung, menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika membaca, banyak menggunakan bahasa tubuh, tidaka dapat duduk diam di suatu tempat, syulit membaca peta, menyukai kegiatan yang menyibukkan.
  3. Karakteristik belajar visual. Ditandai dengan ciri-ciri berdasarkan asosiasi visual, memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik, belajar dimana aja ngak kenal yang namanya keributan atau suara berisik ketika sedang belajar, kutu buku, lebih suka membaca daripada dibacakan, maunya dijelaskan sejelas-jelasnya apa yang sedabg dibahas, lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada mengatakanya didepan orang.
Dengan demikian berbagai hal bisa kita lakukan dengan memulai dari kita sebagai pembimbing untuk secara kreatif dan interaktif agar siswa juga bisa merasakan keasyikan tersendiri dalam belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar